Secara etimologi, kata ‘hafidz’ berasal dari bahasa Arab, berarti pelindung atau pengingat. Sebutan hafidz justru ditujukan kepada para ulama hadis. Mereka inilah yang layak menyandang gelar hafidz karena mampu mengingat 100.000 hadis, seperti Ibnu Hajar al-Asqalani.
Seorang hamilul Quran benar-benar mampu menjadi pemandu Al-Quran. Ia bukan sekadar hafal teks saja, tetapi juga memahami arti dan mengamalkan isinya. Sementara, Gus Fikri, panggilan akrabnya, menuturkan tingkatan ahli Quran. Ada yang lafdzan saja, suka membaca dan ke mana-mana selalu membaca kitab suci. Berikutnya wa maknan, ia tidak hanya membaca, tetapi juga mampu memaknai isinya. Terakhir, mereka yang mengamalkan isi Al-Quran.
Namun, umat muslim menggunakan kata hafidz Quran guna merujuk mereka yang bisa menghafal Al-Quran lengkap. Sedangkan istilah hafidza merujuk pada perempuan penghafal Quran. Meski kurang tepat, nyatanya pemakaian sebutan hafidz lebih populer di kalangan masyarakat luas.
Berikut ini foto para anggota Hafiz di SMASA Lamongan
