PROFIL DAN PROGRAM

Profil dan Program Utama ESCHOOL

Dalam menghadapi Bonus Demografi SMA Negeri 1 Lamongan mencanangkan sebuah program yakni E-School (Entrepreneur School) yang terdiri dari beberapa program :

E-SCHOOL adalah Program extrakurikuler berbasis Entrepreneur dan Profesi Keahlian Kerja. E-SCHOOL berdiri pada tahun 2012 dengan total lulusan 300 siswa. E-SCHOOL memiliki beberapa program unggulan dan program kerjasama dengan perusahaan perusahaan nasional di Indonesia, E-SCHOOL juga bekerjasama dengan UKM di Wilayah Lamongan, Gresik dan Tuban untuk transfer ilmu dan teknologi sehingga mampu membekali siswa agar siap kerja maupun berwirausaha.

Peserta E-SCHOOL :

  1. Pendidikan Dasar : Siswa kelas 1 yang mendaftar sesuai kriteria
  2. Inkubasi : Siswa yang telah lulus Pendidikan Dasar
  3. Pembina : Siswa yang ditunjuk mengelola organisasi dan sebagai pemateri kelas

1. Inkubasi Bisnis E-Camp SMA Negeri 1 Lamongan

Program pendidikan kewirausahaan Gratis selama 1 Tahun Materi dan 1 tahun Pendampingan Usaha, dalam Inkubasi para siswa dibekali keilmuan kewirausahaan dari praktisi UKM dan instansi terkait bukan dari Guru, mulai materi Business Plan Chapter 1, Business Plan Chapter 2, Business Media Canvas, Integrated Marketing Communication, Food Processing, GMP, HACCP, Pengawasan Mutu & QA/QC, Desain Grafis, Managing The Brand & Customer Experiencing, Kepeloporan dan Sosialpreneur.

Lulusan Ecamp akan diberikan ijazah pendidikan 1 tahun dan sertifikasi kewirausahaan dari BNSP. Dari program E-Camp telah mencetak lebih dari 300 Pengusaha muda dengan lebih dari 100 penghargaan Nasional berupa penghargaan Wirausahamuda Berprestasi Kementrian Pemuda dan Olah Raga Tahun 2017 dan tahun 2019, ASTEX 2019 di Malaysia dan Singapore, Pemuda Utama Jatim yang diberikan langsung oleh Gubernur, Creanovation Award 2017 hingga 2019 dan  Juara 1,2,3 dr kejuaraan bisnis plan dan kompetisi inovasi bisnis yang lainnya. sehingga dalam menyambut bonus demografi SMA Negeri 1 Lamongan telah menyiapkan anak didiknya untuk bisa berkembang di era Milenial.

2. Program Pendidikan Profesi dan Keahlian Kerja (P3K2) SMA Negeri 1 Lamongan

Dalam setiap angkatan, sekolah dipastikan mendapatkan permasalahan yakni, adanya siswa tidak mampu yang tidak memiliki prestasi, sehingga yang bersangkutan kebanyakan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Sekolah meyakini bahwa tiap individu memiliki keistimewaan dan keahlian tertentu. Siswa demikian memiliki ketahanan terhadap tekanan, dan memiliki etos kerja tertinggi dibanding yang lain. Kemampuan siswa yang demikian harus diasah dengan baik agar menjadi tenaga ahli yang mampu bersaing di era Bonus Demografi.

Karakteristik Siswa Di SMA Negeri 1 Lamongan

1. Berprestasi dan Mampu

2. Bersprestasi namun tidak Mampu

3. Berkarakter Entrepreneurship

4. Umum/Standar

5. Tidak Berprestasi dan Tidak Mampu

Siswa Program P3K2 mendapatkan fasilitas gratis untuk mengikuti berbagai program sertifikasi profesi dan keahlian kerja. SMA Negeri 1 Lamongan telah bekerjasama dengan lebih dari 10 UKM Berprestasi dan Perusahaan Swasta baik nasional dan Internasional. tahun 2018 SMA 1 Lamongan telah menandatangani MOU dengan Forum Silaturahmi UKM Lamongan Gresik Tuban yang memiliki 100 UKM binaan dan Perusahaan Nasional PT RSK yang tiap tahun mengirimkan siswa Calon tenaga kerja untuk mengikuti Pendidikan Diklat Keahlian dan Profesi dibidang Tea Processing baik di keahlian Machiner Endless Chain Pressure, ECPD, RD, QA/QC hingga barista. Lulusan dari P3K2 langsung disalurkan ke perusahaan penyedia lapangan pekerjaan sesuai dengan sertifikasi dan ijazah keahlian kerja yang dimiliki.

3. Program Pengembangan, Penyadaran, Penelitian dan Pemberdayaan Kepemudaan (P5K)

SMA Negeri 1 Lamongan melalui E-School melakukan berbagai kegiatan kepemudaan Sebagaimana Undang-undang No 40 tahun 2009 tentang kepemudaan melalui penyadaran (Bab VI pasal 22 dan 23), Pemberdayaan (Bab VII pasal 24 dan 25) dan pengembangan (Bab VIII Pasal 26, 27, 28 dan 29). Semua harus bersinergi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota dalam membangun pemuda sehingga pemuda Indonesia menjadi generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan bonus demografi tersebut.

Salah satu kegiatan kepemudaan yang erat kaitannya dengan pemberdayaan adalah program Pendampingan masyarakat di desa Karang Turi Glagah dengan membentuk Kampoeng Pisang La Bana, Penyusunan Produk Makanan khas Pantai Wisata Kutang Lamongan, Pengembangan olahan daging mujahir menjadi produk serunding sebagai komoditas ekspor di kecamatan Karanggeneng, semua kegiatan dilakukan oleh siswa dalam organisasi siswa E-School dan beberapa program pendampingan dan pengabdian lainnya di berbagai desa di kabupaten Lamongan.